Hati
seorang wanita seperti padang hijau yang berubah menjadi medan peperangan:
setelah
pohon-pohon tercerabut,
rumput-rumput
terbakar,
batu-batu
karang dilumuri darah,
dan
bumi penuh ditanami tulang dan tengkorak;
lalu
perlahan-lahan diam dan sunyi,
seolah-olah
tak ada yang pernah terjadi.
Musim
semi dan musim gugur datang di antara mereka
dan
mencatat segala yang telah terjadi.
-Quote-